Parasol Fiberglass – Dulu dan Kini


payung promosi fiberglass sosro

Sejarah payung bisa dirunut hingga ke masa-masa sebelum masehi. Tujuan penciptaan payung tersebut pada awalnya adalah untuk melindungi orang dari panas matahari. Sejak lebih dari 4.000 tahun yang lalu, keberadaan payung atau parasol dapat kita temui pada artefak kuno serta benda-benda seni lainnya dari bangsa-bangsa berperadaban kuno seperti Mesir, Yunani, Cina dan Syria.

Tidak seperti parasol fiberglass yang ada sekarang, pada waktu itu bahan yang digunakan untuk membuat payung tersebut tidak tahan air. Orang Cina adalah yang pertama kalinya membuat payung yang tahan air dengan melapisi bahan kertas yang digunakan untuk payung mereka dengan lilin. Tujuannya adalah supaya mereka dapat juga menggunakan payung tersebut sebagai pelindung di saat hujan.

Payung mulai populer digunakan di Eropa, terutama di Eropa Utara yang memiliki curah hujan tinggi sejak abad ke-16. Pada awalnya, payung hanya populer digunakan oleh para wanita sebagai aksesori selain sebagai pelindung panas. Kemudian seseorang penulis dan petualang dari Persia yang bernama Jonas Hanway (1712-1786) membawa payung dan menggunakannya di depan umum selama 30 tahun. Sejak saat itu, para pria pun mulai membawa dan menggunakan payung secara terbuka.

Payung yang ada di pasar sekarang ini pun mulai beraneka ragam, mulai dari parasol fiberglass, payung berbahan dasar kayu, hingga aluminium. Ada pula payung yang kemiringannya dapat diatur sehingga dapat melindungi kita dari berbagai sisi.

Tergantung kebutuhan anda, luas payung dan jumlah panel jari-jari yang dimiliki bisa anda pilih. Semakin besar payung yang anda butuhkan, adalah semakin baik jika jumlah panelnya pun banyak sebab payung tersebut akan lebih tahan lama.

Parasol Fiberglass adalah salah satu tipe payung yang sangat disarankan untuk pemakaian di luar ruangan. Parasol atau payung yang digunakan di luar ruangan haruslah memiliki kelebihan dibandingkan dengan payung yang kita pakai sehari-hari.

Selain karena diameternya yang besar, payung jenis ini harus pula memiliki tiang yang kuat untuk menahan beban saat payung terbuka lebar. Belum lagi jika payung tersebut dipakai di daerah yang berangin kencang seperti pantai ataupun di tengah kota yang berangin kencang. Payung tersebut haruslah dapat bertahan dari hembusan angin kencang dan tidak mudah patah.

Inilah alasan dibuatnya parasol fiberglass yang anda kenal tersebut. Bahan fiberglass sesungguhnya empat kali lebih kuat dari bahan kayu dan aluminium. Bahkan, University of Miami pernah mengetes payung berbahan fiberglass yang mereka buat, dan menemukan bahwa payung tersebut mampu menahan kecepatan angin hingga 50 MpH atau sekitar 80,5 Km per jam.

Keuntungan memilih bahan ini adalah kekuatan dari fiberglass itu sendiri. Bahan ini dapat menekuk dan berayun sesuai dengan kekuatan angin yang berhembus dan kemudian dengan mudahnya kembali ke bentuk asalnya. Fleksibilitas ini ditambah dengan ketahanannya akan karat serta korosi oleh karena unsur alam membuat bahan ini cocok untuk membuat payung yang tahan lama.

Belum lagi kemampuannya untuk dipadu-padankan dengan dekorasi luar rumah apa saja, membuat payung fiberglass menjadi salah satu dekorasi yang wajib untuk dipunyai bagi orang-orang yang menyukai kegiatan outdoor di bawah sinar matahari.

Payung dan parasol fiberglass telah melalui perjalanan sejarah yang panjang sejak awal ditemukannya. Namun, fungsinya yang sangat berguna dan makin beragam seiring waktu berlalu, membuat payung makin disukai dan dicari oleh para penyukanya.


PT. FOKUS CITRA PRIMA